MODUL
PELATIHAN
“
Menjadi Individu Yang Asertif”
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada zaman yang
modern ini banyak dari para pemuda yang kurang memahami akan arti bersosial
dengan baik. Salah satu contohnya mereka adalah individu yang keras kepala dan
tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, maka dari itu sifat seperti ini
dapat menggangu suatu hubungan sosial yakni individu yang lain tidak dapat
memberikan saran atau pendaptnya dikarenakan takut menyakiti perasaan orang
lain. Maka dari itu dibuatlah pelatihan ini yakni untuk membantu para individu
untuk menjadi pribadi yang paham cara bersosial terkhusus kepada sifat Asertif.
Asertif adalah
suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan
dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak
serta perasaan pihak lain. Asertif ialah suatu kemampuan yang harus dimiliki
para individu di zaman modern ini. Maka dari itu dibuatlah suatu pelatihan ini
yang berisi tentang”Menjadi Individu yang Asertif” di dalam pelatihan ini juga
berisi tentang tips dan trik cara menjadi individu yang asertif, pelatihan
dasar dan lain sebaginya. Semoga dengan dibuatnya pelatihan ini dapat berdampak
positif bagi para pelatih juga perserta pelatihan dengan sebaik-baiknya.
B.
Tujuan
Pelatihan
1. Paham
akan pentingnya menjadi individu yang asertif
2. Dapat
menjadi individu yang asertif dan mengamalkannya dalam kehiduapan sehari-hari
C. Materi
1.
Pengertian Asertif
2.
Ciri-ciri orang yang
berkempuan Asertif dan tidak
3.
Tips dan trik menjadi
individu yang asertif
D. Waktu
Pelatihan
akan memakan waktu sebanyak 70 Menit.
E. Fasilitas dan
Peralatan
Adapun
fasilitas dan peralatan yang dipakai selama berlangsungnya perlatihan anstara
lain.
a. Fasilitas
-
Beberapa hadiah atau
doorprize untuk para peserta pelatihan yang berprestasi selama berlangsungnya
pelatihan
b. Peralatan
-
Pelatih : white board,
proyektor, laptop, spidol, beberapa properti pelatihan, speaker
-
Peserta : -
F. Metode
Dalam pelatihan
akan dilakukan pemberian materi, ice breaking, dan pelatihan menjadi individu
asertif dengan cara “Role Playing”
G. Prosedur
Pada pelatihan
kali ini membutuhkan anggota kelompok kurang lebih 5 orang. Yakni dengan tugas
atau menanggung jawabkan acara yang berbeda-beda.
H.
Susunan Acara
Berikut
adalah susunan acara yang akan dilakukan dalam pelatihan oleh 5 orang pelatih
atau narasumber..
Waktu
|
Durasi
|
Acara
|
14.20-14.25 WIB
|
5 menit
|
Pembukaan :
-
Pembukaan acara oleh MC pelatih
-
Perkenalan anggota kelompok
-
Pemberian semangat awal
|
14.25-14.35 WIB
|
10 menit
|
Ice breaking :
-
Berupa games simple untuk melatih
kecermatan, keseriusan dan menaikan mood para peserta
|
14.35-14.55 WIB
|
20 Menit
|
Materi :
-
Pemberian Materi Asertif
-
Tips dan trik menjadi asetif
-
Ciri-ciri orang asertif dan tidak
|
14.55-15.15 WIB
|
20 menit
|
Pelatihan :
-
Role playing akan dilakukan oleh tiap
peserta
|
15.15-15.25 WIB
|
10 menit
|
Q and A :
-
Para peserta dan pelatih saling menjawab
dan memberikan pertanyaan yang diberi hadiah.
|
15.20-15.30
WIB
|
5
Menit
|
Penutup
:
-
Mc memberikan refresh akhir
-
Mc menutup acara
|
PEMBAGIAN dan
PENJELASAN TIAP SESI
I.
Sesi pertama
Sesi pertama adalah sesi
dimana Mc akan membuka acara pelatihan dan memperkenalkan kelompok, anggota
kelompok, tema dan tujuan dari adanya sebuah pelatihan.
Pada sesi pertama ini
akan dibawakan oleh MC yang beranggotakan 2 orang, dengan guna untuk membuat
situasi menjadi lebih relax dan nyaman karena menggunakan sistem atau cara
pembawaan have fun jadi membangun mood baik bagi para peserta pelatihan.
Adapun peralatan yang
digunakan hanya laptop dan proyektor karena akan menampilkan kelompok beserta
anggota dalam format Power Point.
II. Sesi Kedua
Sesi
kedua ialah sesi Ice Breaking. Dimana ada dua orang penannggung jawab acara
melakukan acara ice breaking berupa games yang kami namai “ ABCD lima dasar games
”.
Adapun
cara memainkannya :
-
Sebelumnya peserta diberi
pengarahan oleh pelatih tata cara untuk bermain games ini.
-
Games ini dimainkan oleh
seluruh peserta yang ada didalam ruangan.
-
Peserta diperintah untuk
duduk dengan rapi lalu menghitung dari kanan ke kiri hingga selesai.
-
Setelah itu peserta
diharuskan untuk mengingat kembali akan nomer yang telah mereka sebutkan.
-
Lalu pelatih akan
menyebutkan nomer mereka secara acak. Dan pelatih akan menyebutkan kategori
dari “ABCD lima dasar” tersebut. Sebagai contoh pelatih akan menyebutkan abjad
D dan menyuruh para peserta menebak kategori dalam kata yang dimualai dengan
abjad D. Sebagai contoh dari kategorinya seperti benda, hewan, buah dsb.
-
Dan untuk lebih memacu
pikiran kita peserta yng dipilih hanya diberi waktu 3 detik untuk menjawabnya
untuk mendapatkan hadiah yang telah disiapkan oleh pelatih sebelumnya
-
Untuk simulasi full,
pelatih menyebutkan “hewan dengan abjad G” dan menyebutkan “Peserta nomer 20”,
maka peserta dengan nomer urut 20 diharuskan untuk langsung menjawabnya.
Semisal “Gajah” lalu peserta yang berhasil menjawab dalam waktu 3 detik diberi
hadiah.
Adapun
tujuan dari sesi ialah untuk mencairkan suasana, membuat para peserta nyaman
dan tidak tegang apalagi ngantuk ketika acara di laksanakan. Dan juga membuat
para peserta have fun dan menaikan mood baik mereka.
III. Sesi Ketiga
Sesi ketiga ialah sesi
pemberian materi “Asertif” kepada para peserta pelatihan. Yang akan dibawakan
oleh 2 orang pemateri atau pelatih dengan guna adanya suatu kenyaman akan
penyampaian materi.
Adapun beberapa materi
yang akan disampaikan sbb :
-
Pengertian dari asertif
sendiri : Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap
menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
-
Ciri-ciri orang yang asertif dan
tidak : Orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang
berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu :
a. Memiliki kepercayan
diri yang baik.
b. Dapat mengungkapkan
pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi
dengan orang lain secara lancar.
Sebaliknya orang
yang kurang asertif adalah
mereka yang memiliki ciri - ciri
a).terlalu
mudah mengalah/ lemah,
b).
mudah tersinggung, cemas,
c).
kurang yakin pada diri sendiri,
d).
sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
- Tindakan atau perilaku orang asertif :
o Berikan
penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan
yang panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain.
o Gunakan
kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk
penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang
sependapat…saya kurang bisa…..”
o Pastikan
pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa”
yang sama dengan pikiran dan verbalisasi anda. Seringkali orang tanpa sadar
menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang,
seperti tertawa-tawa dan tersenyum.
o Gunakan
kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan untuk…..” dari pada
“Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih
menunjukkan sikap tegas atas sikap yang anda tunjukkan.
o Jika
anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal anda
juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang
dapat anda lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan
menghentikan percakapan.
o Anda
tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda
berpikir hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain). Sebenarnya,
akan lebih baik anda katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa
berita ini tidak menyenangkan bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah
memutuskan untuk …”
o Janganlah
mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang
lain…atau atas kebahagiaan orang lain.
Adapun tujuan dari sesi 3 ini adalah memberikan
pemahaman kepada peserta akan pengertian asertif, cara menjadi manusia asertif
dan lain sebagainya. Sehingga mempermudah akan sesi pelatihan selanjutnya. Dan
juga adapun alat yang digunakan hanya laptop, proyektor dan juga speaker.
IV.
Sesi Keempat
Sesi keempat adalah sesi pelatihan, dan
pelatihan yang akan dilaksanakan berupa “Role Playing”. Apakah itu role playing
? role playing adalah Sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan,
aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Yakni peserta dikondisikan dalam
suatu kondisi tertentu sesuai apa yang pelatih perintahkan.
Untuk kali ini Role Playing dilaksanakan
dengan cara dari pihak pelatih akan memberikan teks untuk tiap-tiap kelompok
audience, satu kelompok mendapatkan satu tugas berbagi peran singkat untuk
melihat kemampuan mereka dalam hal “Asertif” di kehidupan sehari-hari. Dalam
konteks ini para audience diberikan waktu selama 2 menit untuk berfikir akan
tiap-tiap peran di tuliskan di dalam teks yang telah dibagikan sebelumnya. Adapun
contoh dari teks yang akan diberikan kepada para aundince adalah
·
Kriteria
orang Asertif
1.
Merasa bebas untuk
mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan. (ekspresikan prasaan, pikiran
dan keinginan seorang poltar jika disaat memberikan peringatan kepada taruna/I
yang melakukan pelanggaran dari praturan yang telah di tetapkan.)
2.
Mengetahui hak mereka.
(di sebuah kelompok organisasi seperti organisasi poltar dimana seorang poltar
harus mengetahui hak mereka, yang mana hak seorang poltar ialah memberikan
hukuman kepada taruna/I yang apabila melakukan sebuah kesalahan baik dalam
kerapihan.)
·
Asertif
3.
Memiliki kepercayaan diri
yang baik. Pada situasi ini suatu kelompok mempunyai anggota yang kurang
percaya diri dibandingkan dengan yang lain. Lalu bagaimana cara kalian sebagai
anggota yang mempunyai kepercayaan diri yang baik untuk membuat teman kalian
lebih percaya diri seperti kalian.
4.
Dapat mengungkapkan
pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut. (ungkapkan pendapat
anda jika anda tidak menyetujui sebuah pendapat dari rekan anda)
5.
Berkomunikasi dengan
orang lain secara lancar. (berikan contoh orang yang bisa berbicara secara
lancar tidak kaku dan weskipun berbicara secara lancar tapi tetap bisa di
mengerti)
·
Kurang asertif
6.
terlalu mudah mengalah/ lemah, (berikan sikap
orang yang tidak asertif seperti dimana orang yang mudah mengalah dalam keadaan rapat)
7.
mudah tersinggung, cemas
(di suatu situasi ada perdebatan dalam suatu kelompok di mana salah satu
seorang kelompok mulai bercanda dan satu seorang kelompok yang tersinggung.)
8.
kurang yakin pada diri
sendiri, (berikan contoh dimana orang tidak percaya diri saat akan melakukan
presentasi di depan kelas)
Adapun tujuan dari kegiatan Role Playing
ini adalah untuk melihat kemampuan para audience dalam hal Aserif dalam
kegiatan sehari-hari yang mana sudah diberi pembekalan terlebih dahulu di sesi
ke tiga.
V.
Sesi ke lima
Sesi
kelima dalam kegiatan adalah sesi “Q and A” yang mana artinya adalah Question
and Answer. Disini para audience atau peserta pelatihan di perbolehkan bertanya
seputar Asertif dan bila ada para audience bertanya maka akan diberi hadiah
atau doorprize yang sebelumnya sudah di persiapkan para pelatih, dengan guna
untuk memberi semangat kepada para peserta untuk bertanya. Dikarenakan banyakya
peserta yang malu akan bertanya.
Selanjutnya
setelah para audience bertanya maka giliran para pelatih untuk bertanya kepada
para audience atau peserta. Yang mana jika ada para peserta yang dapat menjawab
akan diberikannya hadiah pula yang sudah dipersiapkan oleh para pelatih
Adapun
tujuan dari sesi ini adalah untuk me refresh kembali ilmu yang telah didapatkan
dalam pelatihan ini, sehingga akan terus diingat dan dapat di amalkan oleh para
peserta di kehidupan sehari-hari.
VI.
Sesi ke enam
Sesi
ke enam adalah sesi penutup. Yakni dengan adanya sesi ke enam ini bertanda berakhirnya acara pelatihan kali ini.
Dengan isi dari sesi ini adalah pengucapan terimakasih, permohonan maaf dan
lain sebaginya.
KELOMPOK 3
"BEBESON"
-AHMAD BAHRUDIN HAETAMI
-AFRITA ANDAYANI
-LAODE ZUFRIANTON
-WIRANTI
-JAINUDIN SYARIF